Keputusasaan dapat berdampak besar pada kesehatan mental dan fisik. Perasaan ini mungkin menyebabkan Anda menarik diri dari kehidupan dan menghindari melakukan hal-hal yang biasanya Anda sukai atau bersama orang yang Anda cintai. Jika rasa putus asa menjadi parah, hal ini dapat menyebabkan pikiran untuk bunuh diri.
Efek kesehatan mental
Perasaan putus asa sering dikaitkan dengan kondisi kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan. Keputusasaan yang terus-menerus dapat memperburuk kondisi ini, menyebabkan gejala seperti suasana hati yang buruk, mudah tersinggung, mudah tersinggung, sulit berkonsentrasi, dan perasaan putus asa.
Peningkatan tekanan
Perasaan putus asa yang kronis dapat menyebabkan peningkatan tingkat stres. Stres memicu pelepasan hormon stres seperti kortisol, dan ketika kortisol meningkat secara kronis, hal ini dapat menyebabkan berbagai dampak kesehatan yang negatif, termasuk tekanan darah tinggi, gangguan fungsi kekebalan tubuh, dan peningkatan risiko penyakit kronis seperti penyakit jantung dan penyakit jantung. diabetes.
Mekanisme penanggulangan negatif
Orang yang mengalami keputusasaan mungkin menggunakan mekanisme penanggulangan yang tidak sehat seperti penyalahgunaan obat-obatan terlarang, makan berlebihan, atau perilaku menghindar. Perilaku tersebut dapat semakin memperburuk masalah kesehatan mental dan meningkatkan risiko masalah kesehatan fisik.
Efeknya terhadap kesehatan fisik
Penelitian menunjukkan bahwa perasaan putus asa kronis dikaitkan dengan peningkatan risiko berbagai masalah kesehatan fisik, termasuk penyakit kardiovaskular, stroke, obesitas, dan nyeri kronis. Selain itu, keputusasaan dikaitkan dengan perilaku kesehatan yang merugikan seperti kurangnya aktivitas fisik, pola makan yang buruk, dan kurang tidur, yang semuanya dapat berkontribusi pada perkembangan penyakit kronis.
Isolasi sosial
Perasaan putus asa dapat menyebabkan individu menarik diri dari interaksi sosial dan menarik diri dari hubungan yang mendukung. Isolasi sosial dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan meningkatkan risiko depresi dan kecemasan. Hal ini juga dapat mengakibatkan kurangnya dukungan emosional, bantuan praktis, dan sumber daya untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan.
Fungsi kekebalan tubuh terganggu
Paparan kronis terhadap hormon stres akibat keputusasaan kronis dapat menekan fungsi kekebalan tubuh, sehingga membuat individu lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit. Hal ini dapat menyebabkan seringnya sakit, waktu pemulihan yang lebih lama, dan peningkatan kerentanan terhadap komplikasi kesehatan yang serius.
Penurunan kualitas hidup
Secara keseluruhan, keputusasaan kronis dapat menurunkan kualitas hidup seseorang secara signifikan dengan mengganggu kemampuan seseorang untuk mengalami kegembiraan, kepuasan, dan kepuasan dalam hidup. Hal ini dapat mengganggu fungsi sehari-hari, hubungan, dan pencapaian tujuan dan keinginan pribadi, yang menyebabkan perasaan tidak berdaya dan putus asa.
Bagi individu yang mengalami perasaan putus asa, penting untuk mencari dukungan dari ahli kesehatan mental, teman, keluarga, atau kelompok pendukung. Dengan pengobatan dan dukungan yang tepat, perasaan putus asa dapat dihilangkan, meningkatkan kesehatan fisik dan mental, serta mendapatkan kembali harapan dan tujuan hidup.